Sabtu, 21 April 2012

Kisah Siahaan Nainggolan

Sejarah Siahaan Nainggolan, yang ada hubungannya sama Tuan Pangorian Dimulai dari: Tuan Pangorian Siahaan/ br. Hombing Lbn. Toruan dari Lintong Ni Huta anaknya 3: 1.Ampanaransang 2.Sahang Na Ualu 3.Si Lamak-lamak Ampanaransang kawin dengan boru Nainggolan Parhusip dari Nainggolan Samosir. Pada suatu waktu karena sesuatu dan lain hal, terjadi pertikaian keluarga yang mengakibatkan terbunuhnya Ampanaransang. Pada waktu itu Raja Si Baung sudah lahir dan Raja Sohatunduhan masih dalam kandungan. Karena kejadian itu, br. Nainggolan merasa hidupnya terancam dan merasa sudah tidak nyaman lagi tinggal di Lbn. Gorat Balige, maka Br. Nainggolan bersama Raja Si Baung meminta untuk tinggal sementara di rumah orang tuanya di Nainggolan Samosir. Mereka diterima dengan baik di Nainggolan apalagi melihat kondisi Br.Nainggolan yang lagi mengandung dan dia melahirkan Raja Sohatunduhan di Nainggolan. Seiring berjalannya waktu, Raja Si Baung semakin dewasa dan dia kawin dengan boru tulangnya kandung (pariban kandung). Pada suatu waktu, keturunan dari Juara Monang berjudi di Nainggolan dan hal ini diketahui oleh istri dari Ampanaransang. Istri Ampanaransang mangandung-andung didengar oleh keturunan Juara Monang. Mendengar andung-andung itu, keturunan Juara Monang pun terenyuh dan bertanya mengapa dia mangandung-andung. Maka diceritakanlah semua yang terjadi dan diterangkan pula kalau dia adalah istri Ampanaransang Siahaan anak dari Tuan Pangorian adik Juara Monang yang sudah lama tinggal di Nainggolan, tetapi tidak ada keluarga dari Lbn.Gorat yang datang menjemput mereka untuk kembali dan bahkan mereka merasa seperti sudah tidak diperdulikan lagi oleh keluarga. Setelah mendengar cerita itu, keturunan Juara Monang tersebut merasa malu dan kasihan, maka diajaknyalah istri Ampanaransang bersama Raja Sohatunduhan balik ke Lbn.Gorat. Sementara Raja Si Baung tinggal bersama istrinya di Nainggolan dan punya anak disana. Setelah sekian lama, Raja Si Baung yang tinggal di Nainggolan minta ijin ke keluarganya untuk mengunjungi ibunya di Lbn.Gorat dengan alasan sudah rindu. Karena sulitnya sarana transportasi pada waktu itu, akhirnya dia samapai ke Dolok Martalitali di Porsea dan disana dia punya anak istri (makanya ada Siahaan Lbn.Gorat di Porsea). Kemudian dari Porsea dia berangkat menuju Ombur dan disana dia punya anak dan istri pula (makanya ada Siahaan Lbn.Gorat di Ombur dan di yakini Raja Sibaung meninggal di Ombur). Setelah lama ditinggal tanpa kabar berita, istri dan anak2 Raja Si Baung yang tingal di Nainggolan merasa ditelantarkan dan mereka selama itu diasuh oleh marga Nainggolan dan pihak Nainggolan sayang pada mereka sehingga mereka dianggap sudah seperti anak sendiri sehingga dimasukkanlah mereka dalam silsilah marga Nainggolan sebagai anak siampudan dari Parhusip. Jadi keturunan dari Raja Si Baung yang tinggal di Nainggolan inilah yang kemudian hari menjadi Siahaan Nainggolan. Sampai sekarang mereka sudah sangat banyak di Nainggolan, menurut keterangan sudah ada 3 desa. Mengenai Raja Sohatunduhan, dia juga kawin dengan boru tulangnya (paribanya kandung Br.Nainggolan Parhusip dan tinggal di Lbn.Gorat), punya anak 3, yaitu: 1.Patahi 2.Op.Raja Dolok 3.Pajobur Beberapa tahun yang lalu sudah ada upaya2 untuk memperbaiki tarombo dari Siahaan Nainggolan ini, namun karena terbentur oleh masalah finacial hal itu belum dapat terealisasikan. Mudah2an di hari2 mendatang ada orang yang mampu untuk mewujudkannya. Demikianlah cerita sejarah Siahaan Nainggolan yang pernah aku dapatkan dari orang2 tua kita di Lbn.Gorat, Saya dapat kisahnya dari Sdr. Patar Siahaan. Thanx bwt kisahnya da', walaupun belum dipastikan kebenarannya. Tapi biarlah jadi pengetahuan bagi saya sebagai Siahaan Tuan Pangorian. JBU Diposkan oleh Bunguan Siahaan.dan klau ada persi lain tlg kabari kami[FB imel Darwinrobinson18@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar